A.
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
1. Tujuan
percobaan : - Mahasiswa
dapat memahami tentang hukum Hooke pada pegas.
- Menentukan
nilai tetapan pegas dari hasil percobaan.
- Menentukan
pengaruh nilai tetapan pegas pada pertambahan panjang yang dialami pegas.
2.
Hari, tanggal : Jumat, 9 Desember 2011
3. Tempat
: Laboraturium Fisika FKIP,
Universitas
Mataram
B. LANDASAN TEORI
Elastisitas
adalah sifat dimana benda kembali pada ukuran dan bentuk awalnya ketika
gaya-gaya yang mendeformasikan (mengubah bentuknya) dihilangkan. Batas elastis
suatu benda adalah tegangan yang terkecil yang akan menghasilkan gangguan
permanen pada benda. Ketika ldiberikan tegangan melebihi batas ini, benda tidak
akan kembali persis seperti keadaan awalnya setelah tegangan tersebut
dihilangkan (Bueche, 2006: 98).
Sebuah
benda dikatakan elastis sempurna jika setelah gaya penyebab perubahan bentuk
dihilangkan benda akan kembali ke bentuk semula. Sekalipun tidak terdapat benda
yang elastik sempurna, tetapi banyak benda yang hampir elastik sempurna, yaitu
sampai deformasi yang terbatas disebut limit elastik. Jika benda berdeformasi
di atas limit elastiknya, dan apabila gaya-gaya dihilangkan, maka benda-benda
tersebut tidak kembali ke bentuk semulanya. Benda ini disebut bersifat plastik.
Perbedaan antara sifat elastik dan plastik hanyalah terdapat pada tingkatan
dalam besar atau kecilnya deformasi yang terjadi (Sarojo, 2002: 318).
Jika
sebuah gaya diberikan pada benda, seperti batang logam yang digantung vertikal,
panjang benda berubah. Jika besar perpanjangan,
,
lebih kecil dibandingkan panjang benda, eksperimen menunjukkan bahwa
sebanding dengan berat atau gaya yang
diberikan pada benda. Perbandingan ini dapat dituliskan dapat dituliskan dalam
persamaan
.
Di sini
menyatakan gaya (atau berat) yang menarik
benda,
adalah perubahan panjang, dan
adalah konstanta pembanding. Persamaan ini
disebut hukum Hooke (Giancoli, 2001: 299).






C. ALAT DAN BAHAN
1.
Alat
a. Penggaris
kayu 50cm 1 buah
b. Mistar
40 cm 1
buah
c. Statif 1
buah
d. Pegas 2
buah
2. Bahan
a. Beban
gantung 50 gram 3
buah
b. Kertas
grafik secukupnya
c. Benang
kasur secukupnya
D. CARA KERJA
1.
Pegas A
Sebelum memulai praktikum, sebagai
persiapan percobaan kami menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam
praktikum ini, kemudian memulai praktikum dengan langkah kerja sebagai berikut:
a.
menyusun peralatan
seperti pada gambar di bawah ini;

Gambar
5.1 Rangkaian alat praktikum elastisitas untuk pegas A
b.
mengukur panjang
mula-mula pegas A tanpa beban (
)
sebagai
;


c.
menambahkan beban (
)
pada pegas A;

d.
mengukur panjang pegas
A setelah diberi beban, sebagai
;

e.
mengulangi kegiatan di
atas dengan memperbesar beban dan menghitung panajang pegas A setelah diberi
beban yang semakin diperbesar;
f.
mencatat hasilnya dalam
tabel pengamatan;
g.
membuat kurva yang
menenjukkan hubungan antara
dengan
.


2.
Pegas B
Sebelum memulai praktikum, sebagai
persiapan percobaan kami menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam
praktikum ini, kemudian memulai praktikum dengan langkah kerja sebagai berikut:
a.
menyusun peralatan
seperti pada gambar di bawah ini;

Gambar
5.2 Rangkaian alat praktikum elastisitas untuk pegas B
c.
menambahkan beban ()
pada pegas B;
d.
mengukur panjang pegas
B setelah diberi beban, sebagai
;

e.
mengulangi kegiatan di
atas dengan memperbesar beban dan menghitung panajang pegas B setelah diberi
beban yang semakin diperbesar;
f.
mencatat hasilnya dalam
tabel pengamatan;
g.
membuat kurva yang
menenjukkan hubungan antara dengan
.

A. PEMBAHASAN
Elatisitas
adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah
gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan (dibebaskan). Sebuah
benda dikatakan elsatis jika setelah gaya penyebab perubahan bentuk dihilangkan
benda akan kembali ke bentuk semula. Dan apabila gaya-gaya dihilangkan benda
tersebut tidak kembali ke bentuk semulanya, benda ini disebut bersifat plastis
atau tak elastis.
Dalam
praktikum ini, akan diamati salah satu aspek elastisitas bahan, yaitu gaya
pegas. Gaya pegas merupakan gaya yang dialami oleh pegas, yang menyebabkan
terjadinya perubahan panjang pada pegas. Pertambahan panjang merupakan selisih
panjang pegas ketika diberi gaya tarik dengan panjang awalnya.
Jika
sebuah gaya diberikan pada pegas,panjang pegas akan berubah. Untuk semua pegas
berlaku persamaan Hooke,
.
Persamaan ini dapat dinyatakan dalam kalimat, jika gaya tarik pegass tidak
melampaui batas elastis pegas, pertambahan panjang pegas berbanding lurus
(sebanding) dengan gaya tariknya.

Praktikum
kali ini dilakukan untuk memahami hukum Hooke pada pegas. Dalam praktikum ini
akan diamatai bagaimana hukum Hooke bekerja pada suatu pegas, untuk dapat
menentukan hubungan antara gaya pada pegas,
,
dengan pertambahan panjangnya,
.
Dalam praktikum ini juga akan ditentukan nilai tetapan (konstanta) suatu pegas
dan pengaruhnya terhadap pertambahan panjang yang dialami pegas.


Praktikum
dilaksanakan pada hari Jumat, 9 Desember 2011 di Laboratorium Fisika FKIP,
Universitas Mataram. Praktikum berlangsung dari pukul 15.45 sampai dengan
17.00. Sebagai persiapan percobaan, kami menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan dalam praktikum, lalu menyusun alat dan bahan tersebut dengan
bantuan co-ass.
Dalam
praktikum ini, kami menggunakan dua buah pegas yang berbeda, yang masing-masing
pegas akan kami beri beban dengan tiga massa yang berbeda. Dua pegas yang kami
gunakan dalam praktikum ini, kami tentukan nilai konstantanya kemudian kami
bandingkan untuk melihat pengaruh konstanta pegas terhadap pertambahan
panjangnya. Sementara itu, kami menggunakan beban dengan tiga massa yang
berbeda bertujuan untuk melihat pengaruh gaya berat pada pegas terhadap
pertambahan panjangnya.
Dari
hasil pengamatan kami dalam ptraktikum ini kami memperoleh hasil penting dengan
hubungan antara gaya pada pegas dan pertambahan panjangnya. Kami menemukan
hasil yang sama untuk kedua pegas, yaitu semakinm besar massa benda yang
digantungkan pada pegas, artinya semakin besar gaya beratnya, maka pegas
bertambah panjangnya, artinya panjang pegas semakin besar. Maka dari hasil
pengamatan ini kami menyimpulkan bahwa gaya yang bekerja pada berbanding lurus
dengan pertambahan panjangnya. Hal ini dapat terlihat pada grafik hubungan
dan
untuk pegas A dan B. Grafik menunjukkan sebuah
garis lurus, yang dapat ditafsirkan semakin besar
maka semakin besar pula
.
Hal ini sesuai dengan hukum Hooke yang menyatakan bahwa gaya pegas berbanding
lurus dengan pertambahan panjangnya.




Berdasarkan
grafik hubungan
dan
untuk pegas A dan B, kami dapati bahwa grafik
membentuk garis lurus. Karena merupakan garis lurus, maka grafik memiliki
kemiringan (gradien) yang nilainya tetap. Artinya perbandingan antara
dan
pada sebuah pegas membentuk sebuah bilangan
tetap. Bilangan tetap inilah konstanta pegas, yang menjadi ciri khas suatu
pegas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemiringan grafik
terhadap
merupakan nilai konstanta pegas tersebut.






Untuk
pegas A,dari grafik diperoleh nilai konstanta pegas 5,19. Namun, dari hasil
analisis data menunjukkan bahwa percobaan untuk pegas A tidak akurat, namun
cukup presisi. Hal ini dapat terlihat dari nilai rata-rata konstanta pegas yang
cukup jauh dari nilai benar. Nilai benar adalah 5,19 sementara nilai rata-rata
7,78 artinya percobaan kami tidak akurat. Sementara kepresisian percobaan kami
terlihat dari nilai konstanta untuk tiap massa dipencar dekat dengan nilai
rata-rata. Ketidakakuratan percobaan kami, kemungkinan besar disebabkan karena
salah dalam pembacaan skala panjang untuk panjang pegas. Karennya, kesalahan
relatif kami cukup besar, yaitu 28% dan keberhasilan praktikum 72%.
Untuk
pegas B,dari grafik diperoleh nilai konstanta pegas 5,52. Namun, dari hasil
analisis data menunjukkan bahwa percobaan kami tidak akurat dan tidak presisi,
karena nilai rata-rata sangat jauh dari nilai benar, yaitu 19,81 dan konstanta
untuk masing-masing beban terpencar cukup jauh dari nilai rata-rata. Dan
kesalahan relatif percobaan ini juga sangat besar, 95%. Sama seperti pada pegas
A kesalahan kemungkinan besar disebabkan karena kesalahan pembacaan skala.
Namun, untuk pegas B kami menduga bahwa pegas B adalah pegas yang sudah tidak
berfungsi dengan baik lagi, sebab kami sempat mengulangi percobaan untuk pegas
B namun tetap mendapatkan hasil yang sama. Dalam melakukan pengulangan
tersebut, kami telah berusaha melakukan pembacaan dengan teliti, namun kami
tetap mendapatkan hasil yang sama, dengan kesalahan acak yang besar, sehingga
kami berkesimpulan bahwa pegas B sudah tidak berfungsi dengan baik lagi.
Sementara
itu, dari hasil membandingkan nilai konstanta pegas A dan B, kami memperoleh
hasil penting, yaitu untuk gaya yang sama pegas dengan konstanta besar memiliki
pertambahan panjang yang kecil. Artinya bahwa pegas dengan konstanta besar
lebih kaku dan memerlukan gaya yang lebih besar untuk menhasilkan pertambahan
panjang yang sama.
Berdasarkan
hasil pengamatan dan analisis data, percobaan kami tidak sepenuhnya berhasil,
khususnya pada pegas B. Namun walaupun demikian, percobaan kami berhasil
mencapai tujuan praktikum dan memperoleh hasil yang sesuai dengan konsep.
B.
KESIMPULAN
DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan, analisis data, dan tujuan dilaksanakannya praktikum, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
a.
gaya yang bekerja pada
pegas berbanding lurus dengan pertamabahan panjang pegas;
b.
konstanta pegas
merupakan ciri khas suatu pegas yang nilainya tetap untuk pegas tersebut;
c.
kemiringan grafik terhadap merupakan nilai dari konstanta pegas;
d.
konstanta pegas A
adalah 5,19 dan konstanta pegas B adalah 5,52 ;
e.
semakin besar konstanta
pegas maka semakin kaku pegas, artinya pertambahan panjangnya kecil;
f.
kesalahan relatif untuk
percobaan pegas A adalah 28% dengan keberhasilan praktikum 72% dan kesalahan
relatif untuk percobaan pegas B adalah 95% dengan keberhasilan praktikum 5%.
2. Saran
Praktikum elastisitas ini tidak dapat
menunjukkan hukum Hooke pada pegas dengan maksimal, karena salah satu pegas
yang digunakan rusak, sehingga untuk membandingkan hasil yang didapat lebih
sulit. Karena itu, mohon untuk ke depannya ala-alat yang rusak dapat diperbaiki
sehingga praktikan dapat lebih mengerti mengenai konsep fisika melalui
praktikum.
dapusnya mana
BalasHapus