Jumat, 11 Juli 2014

pendidikan kewarganegaraan


1.      Identifikasi sebanyak banyaknya pengertian pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli, kemudian lakukan analisis dalam rangka menemukan substansi atau unsur unsur yang melekat di dalamnya, selanjutnya berdasarkan substansi atau unsur unsur yang ditemuka, rumuskanlah penegertian PKN menurut anda sendiri !
2.       Ceritakanlah hal hal yang sudah, sedang dan akan dilakukansebagai seorang mahasiswa dalam mewujudkan tujuan PKN !
3.       Berikan penilaian anda apakah kehadiran mata kuliah PKN bagi mahasiswa telah mencerminkan fungsi yang telah diiembannya !

Jawab :
1.       A.  Pengertian pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli
·         John Mahoney, ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan (civic education) meliputi seluruh kegiatan sekolah, termasuk kegiatan ekstra kurikuler seperti kegiatan di dalam dan di luar kelas, diskusi, dan organisasi kegiatan siswa.Diupayakan memuat nilai-nilai moral yang berguna bagi pembentukan kepribadian peserta didik sebagai bekal hidup bermasyarakat masa kini dan masa datang.
·         Jack Allen, pendidikan kewarganegaraan berfungsi sebagai pegangan bagi peserta didik untuk berinteraksi dan berbuat sebagai warga negara yang baik sekaligus paham akan hak dan kewajibannya dalam konteks kehidupan yang demokratis.
·         Wolhoff, Kewarganegaraan ialah keanggotaan suatu bangsa tertentu yakni sejumlah manusia yang terikat dengan yang lainnya karena kesatuan bahasa kehidupan social-budaya serta kesadaran nasionalnya.
·         Ko Swaw Sik ( 1957 ), Kewarganegaraan ialah ikatan hukum antara Negara dan seseorang. Ikatan itu menjadi suatu “kontrak politis” antara Negara yang mendapat status sebagai Negara yang berdaulat dan diakui karena memiliki tata Negara. Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan . didalam pengertian ini, warga suatu kota atau kapubaten disebut sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena masing-masing satuan politik akan memberikan hak (biasanya social) yang berbeda-beda bagi warganya.
·         Graham Murdock ( 1994 ), Kewarganegaraan ialah hak untuk berpartisipasi secara utuh dalam berbagai pola struktur social, politik dan kehidupan kultural serta untuk membantu menciptakan bentuk-bentuk yang selanjutnya dengan begitu maka memperbesar ide-ide.
·         R. Parman, Kewarganegaraan ialah suatu hal-hal yang berhubungan dengan penduduk suatu bangsa.
·         Soemantri, Kewarganegaraan ialah sesuatu yang berhubungan dengan manusia sebagai individu dalam suatu perkumpulan yang terorganisir dalam hubungan dengan Negara.
·         Mr. Wiyanto Dwijo Hardjono, S.Pd., Kewarganegaraan ialah keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu (secara khusus:Negara) yang dengannya membawa hak untuk berprestasi dalam kegiatan-kegiatan politik.
·         Stanley E. Ptnord dan Etner F.Peliger, Kewarganegaraan ialah studi yang berhubungan dengan tugas-tugas pemerintahan dan hak-kewajiban warga Negara.
·         Azyumardi Azra, Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak dan kewajiban warganegara serta proses demokrasi.
·         Zamroni, Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis.
·         Merphin Panjaitan, Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi warganegara yang demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang dialogial.
·         Soedijarto, Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan politik yang bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi warganegara yang secara politik dewasa dan ikut serta membangun sistem politik yang demokratis.
·         Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan kewarganegaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan di mana seseorang mempelajari orientasi, sikap dan perilaku politik sehingga yang bersangkutan memiliki political knowledge, awareness, attitude, political efficacy dan political participation serta kemampuan mengambil keputusan politik secara rasional.
B. Analisis substansi atau unsur unsur yang melekat pada pengertian PKN :
·         Pendidikan kewarganegaraan mengandung nilai nilai moral yang berguna sebagai pembentukan kepribadian anak didik dan bekal hidup di masa depan.
·         Sebagai interaksi untuk mengetahui hak dan kewajiban dalam kehidupan yang demokratis.
·         Sebagai jalan untuk mengemukakan pendapat, ide maupun gagasan.
·         berpartisipasi secara utuh dalam berbagai pola struktur social, politik dan kehidupan cultural.
·         Sebagai wadah untuk menjadi masyarakat yang berfikir kritis demokratis
·         Membahas masalah ruang lingkup pemerintahan dan Negara kesatuan.

c. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan menurut diri sendiri :
                “Pendidikan Kewarganegaraan ialah suatu pembelajaran yang wajib diterapkan disemua tingkat pendidikan dengan tujuan agar terbentuknya generasi penerus bangsa yang memiliki nilai moral yang dapat dijadikan sebagai bekal di masa yang akan datang yaitu mengetahui hak dan kewajibannya sebagai warga Negara dalam kehidupan yang demokratis dan mampu berfikir secara demokratis.”
2.       Hal hal yang sudah, sedang dan akan dilakukan sebagai seorang mahasiswa dalam mewujudkan tujuan PKN :

No
Tujuan Kewarganegaraan
Hal yang sudah dilakukan
Hal yag sedang dilakukan
Hal yang akan dilakukan
1.        
Membentuk kecakapan partisipatif yang bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat, baik di tingkat local, nasional, regional.
Memilih anggota legislatife yaitu DPD, DPRD kabupaten, DPRD provinsi, dan DPRI pada tanggal 19 april di TPS.
Belajar pendidikan kewarganegaraan di semester genap.
Memilih calon presiden dan wakil presiden periode 2014-2019.
2.        
Menjadikan warga masyarakat yang baik dan mampu menjaga persatuan dan integrasi bangsa guna mewujudkan Indonesia yang kuat, sejahtera, dan demokratis



3.        
Menghasilkan mahasiswa yang berfikir komprehensif analitis, kritis, dan bertindak demokratis.



4.        
Mengembangkan kultur demokrasi, yaitu kebebasan prsamaan, kemerdekaan, toleransi, kemampuan menahan diri, kemampuan melakukan dialog, negoisasi, kemampuan mengambil keputusan serta kemampuan berparisipasi dalam kegiatan politik kemasyarakatan



5.        
Membentuk mahasiswa menjadi good and responsible citizien (warga Negara yang baik dan bertanggung jawab) melalui penanaman moral dan keterampilan social sehingga kelak mereka mampu memahami dan memcahkan persoalan persoalan actual kewarganegaraan seperti toleransi, perbedaan pendapat, bersikap empati, menghargai pluralitas, kesadaan hokum, dan tertib social, menjunjung tinggi HAM, mengembangkan demokratsasi dalam berbagai lapangan kehidupan dan menghargai kearifan local.




6.        
Mahasiswa adalah bibit unggul bangsa yang di mana pada masanya nanti bibit ini akan melahirkan pemimpin dunia. Karena itulah diperlukan pendidikan moral dan akademis yang akan menunjang sosok pribadi mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan tumbuh seiring dengan waktu dan mengalami proses pembenahan, pembekalan, penentuan, dan akhirnya pemutusan prinsip diri. Negara, masyarakat masa datang, diperlukan ilmu yang cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu Negara.
Kompetensi yang diharapkan dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan antara lain agar mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki pandangan dan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM, agar mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya mencegah dan menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai, agar mahasiswa memilik kepedulian dan mampu berpartisipasi dalam upaya menyelesaikan konflik di masyarakat dengan dilandasi nilai-nilai moral, agama, dan nilai-nilai universal, agar mahasiwa mampu berpikir kritis dan objektif terhadap persoalan kenegaraan, HAM, dan demokrasi, agar mahasiswa mampu memberikan kontribusi dan solusi terhadap berbagai persoalan kebijakan  publik, agar mahasiswa mampu meletakkan nilai-nilai dasar secara bijak (berkeadaban).
Menurut penilaian saya kehadiran mata kuliah pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa sudah mecerminkan fungsi yang diembannya meskipun tidak semua sudah dijalankan sesuai fungsinya. Sebgai contoh bahwa fungsi pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa sudah dijalankan yaitu, sudah terbentuknya generasi penerus bangsa yang sudah bersaing untuk menjadi generasi penerus bangs yang memiliki nilai moral yang akan dijadikan sebagai bekal di kehidupan yang akan datang baik untuk diri sendiri, dan untuk Negara. Selain itu Berbagai cara perilaku mahasiswa yang sudah mencerminkan fungsi pendidikan kewarganegaraa yaitu mahasiwa sudah mulai berfikir kritis dan demokratis sebagai contoh mahasiswa berani mengeluarkan pendapat ide dan gagasan yang dimiliki.
Tugas 2
Identifikasi berbagai identitas masyarakat yang ada di wiliyah kabupaten/ kota anda berdasarkan 4 unsur pembentukan identititas nasional (suku bangsa, agama, kebudayaan, bahasa), kemudian jelaskan potensinya dalam upaya membangun integrasi nasional !
Jawab :
A.      Deskripsi Masyarakat kabupaten Lombok Barat berdasarkan 4 unsur pembentukan identitas nasional
1.       Suku bangsa
Ada Lima Suku Mayoritas Penduduk Lombok Barat Yaitu :
a.       Suku Sasak, merupakan suku mayoritas dari penduduk Lombok Barat dan suku ini merupakan suku asli masyarakat Lombok.
b.      Suku Jawa, merupakan suku dari masyarakat pendatang dari pulau Jawa yang kemudian berdomisili di Lombok Barat. Dan biasanya masyarakat dari suku Jawa terkenal dengan usaha kulinernya.
c.        Suku Bali, merupakan suku dari masyarakat pendatang dari pulau Bali yang kemudian berdomisili di Lombok Barat dan menjadi warga Lombok Barat. Suku ini merupakan suku mayoritas masyarakat Lombok Barat setelah suku sasak.
d.      Suku Samawa, merupakan suku dari masyarakat pendatang yang berasal dari Sumbawa.
e.       Suku Mbojo, merupakan suku dari masyarakat pendatang yang berasal dari daerah Bima.

2.       Agama
Agama Yang Dianut Oleh Masyarakat Lombok Barat yaitu :
a.       Islam 541.676 jiwa dengan 620 masjid dan 653 mushola.
b.      Hindu 38.483 jiwa dengan 164 pura.
c.       Budha 2.390 jiwa dengan 6 vihara.
d.      Kristen Katholik 115 jiwa dan Kristen Protestan 402 jiwa.

3.       Kebudayaan
Budaya – Budaya Yang Ada Di Masyarakat Lombok Barat yaitu :
a.       Nyongkolan, yaitu hasil kebudayaan masyarakat sasak, dimana dalam upacara pernikahan mempelai pria dan mempelai wanita diarak keliling desa.
b.       Gendang belek, merupakan alat musik khas kebudayaan sasak  yang biasa digunakan sebagai pengiring dalam acara nyongkolan.
c.        Peresean, merupakan kebudayaan masyarakat sasak yaitu pertarungan antar laki – laki dalam sebuah arena dengan menggunakan penjalin sebagai alat serang dan tameng sebagai alat pertahanan, acara ini biasa diselenggarakan dengan tujuan untuk meminta diturunkan hujan.
Keberadaan kebudayaan masyarakat di Lombok barat sangat dijaga dan dilestarikan, kebudayaan yang ada yaitu seperti nyongkolang, gendang belek dan peresean adalah kebudayaan suku sasak  asli. Cara mengekspresikan kebudayaan yang ada yaitu dengan cara menampilakn nyongkolan dan gendang belek setiap ada acara pernikahan, selain itu dengan cara mengadakan acara festival adat. Begitupun dengan peresean dilakukan acara perlombaan dan festival adat untuk mengekspresikan keberadaannya.
4.       Bahasa
Bahasa Yang Digunakan Masyarakat Lombok Barat:
a.       Bahasa Sasak, yaitu bahasa asli masyarakat suku sasak karna mayoritas masyarakat di Lombok barat adalah suku sasak.
b.       Bahasa Indonesia, yaitu bahasa nasional Indnesia karena masyarakat pendatang yang bukan asli suku sasak tidak mengerti atau belum mahir dalam bahasa sasak.
B.      Potensi masyarakat Lombok barat dari keragaman yang ada dalam membangun integrasi nasional
Berdasarkan identitas masyarakat Lombok Barat yang beragam, Ada potensi masayarakat Lombok Barat dalam mendukung pembangunan integritas nasional dimana di wilayah Lombok Barat sampai saat ini masih terbilang sebagai kawasan yang aman dan tentram karena kehidupan warganya yang rukun. Karena tidak adanya diskriminasi yang dilakukan oleh kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas sehingga sangat jarang sekali terjadi konflik di Lombok Barat yang dapat menghambat upaya pembangunan intregitas nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar